This PDF 1.5 document has been generated by Microsoft® Office Word 2007, and has been sent on pdf-archive.com on 08/11/2016 at 05:17, from IP address 180.254.x.x.
The current document download page has been viewed 602 times.
File size: 328.88 KB (22 pages).
Privacy: public file
1
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PENENTU KUALITAS AUDIT TERHADAP
KETEPATAN PEMBERIAN OPINI MELALUI SKEPTISISME PROFESIONAL
AUDITOR
Mimelientesa Irman
Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Indonesia
Jalan Ahmad Yani No. 78-88 Pekanbaru-Riau, www.stiepi.com
ABSTRACT :This particular reseach is aimed to examine the direct influence of the determinants of
the quality audit consists of variabel i.e independence, competence, risk audit, experience and ethics
toward the accuracy or precision of audit opinion as a direct effect, and oppositely as well those
similar defined varibale examined toward auditor proffesionalism scepticism as an indirect effect.
Data was collected then accordingly processed by path analysis, from the result of developed
questionare which were disseminated to the 8 firm-KAP in The city of Pekanbaru. With 78 out of 80
respondents upon those spreaded KAPs or 97,5 % respon rate. After all, the final result for direct
effect toward accuracy of audit opinion is independence, while for indirect effect of accuracy audit
opinion through scepticism is competence, risk audit and ethics.
Keywords :Independence, competence, risk audit, experience, ethics, accuracy or precision of audit
opinion and auditor proffesionalism scepticism
ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh langsung dari faktor-faktor
penentu kualitas audit yang terdiri dari variabel independensi, kompetensi, resiko audit,
pengalaman dan etika terhadap ketepatan pemberian opini auditor serta pengaruh tidak langsung
antara variabel independensi, kompetensi, resiko audit, pengalaman dan etika terhadap ketepatan
pemberian opini auditor melalui skeptisisme profesional auditor.Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan kuesioner yang disampaikan kepada 80 auditor dari 8 Kantor
Akuntan Publik di Kota Pekanbaru. Sebanyak 78 kuesioner (97,5%) diisi lengkap dan dapat
diolah. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan purposive random sampling.
Pengujian hipotesis dengan path analisis. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa
independensi memiliki pengaruh terhadap ketepatan pemberian opini auditor dan kompetensi,
resiko audit dan etika berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini auditor melalui
skeptisisme profesional auditor.
Kata Kunci : Independensi, kompetensi, resiko audit, pengalaman, etika, Ketepatan pemberian
opini auditor dan skeptisisme profesional auditor.
2
pemakai laporan keuangan dalam membaca
PENDAHULUAN
Laporan
keuangan
menyediakan
berbagai informasi yang diperlukan sebagai
sarana pengambilan keputusan baik oleh
pihak internal maupun pihak eksternal
perusahaan.
Menurut
Accounting
FASB
Standard
merupakan
Dewan
Keuangan
dengan
membangun
dan
(Financial
Board),
Standar
yang
Akuntansi
misinya
untuk
meningkatkan
standar
akuntansi keuangan dan pelaporan untuk
bimbingan dan pendidikan publik, termasuk
emiten, auditor dan pengguna informasi
keuanganterdapatdua
karakteristik
terpenting yang harus ada dalam laporan
keuangan yaitu relevan (relevance) dan
dapat
diandalkan
(reliable).
Kedua
karakteristik tersebut sangatlah sulit untuk
diukur,
maka
para
pemakai
informasi
membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor
independen untuk memberi jaminan bahwa
laporan keuangan tersebut relevan dan dapat
diandalkan, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaansemua
yangberkepentingan
pihak
dengan
perusahaan
tersebut.Tujuan akhir dari proses auditing ini
adalah menghasilkan laporan audit, laporan
audit inilah yang digunakan oleh auditor
untuk
menyampaikan
pernyataan
atau
pendapatnya kepada para pemakai laporan
keuangan sehingga bisa dijadikan acuan bagi
sebuah laporan keuangan
Di era persaingan yang sangat ketat
seperti sekarang ini, perusahaan dan profesi
auditor
sama-sama
tantangan-tantangan
sama-sama
dihadapkan
yang
harus
pada
berat.Mereka
mempertahankan
eksistensinya di peta persaingan dengan
perusahaan
kompetitor
atau
rekan
seprofesinya.
Perusahaan
menginginkan
Unqualified Opinion sebagai hasil dari
laporan audit, agar performancenya terlihat
baik di mata publik sehingga ia dapat
menjalankan operasinya
dengan lancar.
Menurut Kawijaya dan Juniarti (2002),
manajemenperusahaan
menghindari
opini
berusaha
wajar
dengan
pengecualian karena bisa mempengaruhi
harga
pasar
saham
perusahaan
dan
kompensasi yang diperoleh manajer.
Auditor harus bersikap independen
dalam
memberikan
opini
mengenai
kewajaran laporan keuangan yang berkaitan
dengan kepentingan banyak pihak, namun di
sisi lain dia juga harus bisa memenuhi
tuntutan yang diinginkan oleh klien yang
membayar fee atas jasanya agar kliennya
puas
dengan
pekerjaannya
dan
tetap
menggunakan jasanya di waktu yang akan
datang, hal ini menepatkan posisinya pada
pilihan yang dilematis sehingga dapat
3
mempengaruhi
pemberian
ketepatannya
opini
audit
auditnya.Menurut
Alim
serta
et
dalam
terkait dengan sikap dasar seseorang (person
kualitas
in nature) disebut dengan attitude toward
al.
(2007)
probabilitas untuk menemukan pelanggaran
the
behavior
(sikap
seorang
terhadap
perilaku).
tergantung pada kemampuan teknis auditor
dan probabilitas melaporkan pelanggaran
Faktor-faktorpenentu
tergantung pada independensi auditor.
yangmempengaruhi ketepatan Pemberian
kualitas
audit
Opini Auditor
Pengaruh langsung dari faktor-faktor
TINJAUAN PUSTAKA
penentu
Teori Disonansi Kognitif
Pada
yang
terdiri
independensi, kompetensi, resiko audit,
konsisten dan akan cenderung mengambil
pengalaman dan etika terhadap ketepatan
sikap-sikap yang tidak bertentangan satu
pemberian opini auditor akan dirumuskan
sama lain, serta menghindari melakukan
hipotesisnya sebagai berikut:
tindakan yang tidak sesuai dengan sikapnya.
a. Pengaruh
demikian,
manusia
audit
bersifat
Namun
dasarnya
kualitas
dalam
kenyataannya
independensi
terhadap
ketepatan pemberian opini auditor.
harus
Penelitian terdahulu yang dilakukan
melakukan perilaku yang tidak sesuai
oleh alim, Trisni, dan Purwanti (2007) yang
dengan sikapnya (Noviyanti, 2008).
menyatakan bahwa independensi auditor
Theory of Planned Behavior
yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
manusia
seringkali
terpaksa
Theory
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
Planned of Behavior ini didasarkan pada
audit yang dilaporkan oleh auditor kepada
asumsi bahwa manusia biasanya akan
klien,
mendukung
berperilaku
(2011)
yang
Menurut
Ajzen
pantas
(1991)
(behave
in
a
penelitian
juga
Setiawan
membuktikan
sensiblemanner).Tujuan dan manfaat dari
independensi
teori ini adalah untuk meramalkan dan
terhadap kualitas audit. Namun tidak sesuai
memahami
dengan penelitian Prihandono (2012) yang
pengaruh-pengaruh
motivasi
berpengaruh
signifikan
perilaku, baik kemauan individu itu sendiri
menemukan
independensi
maupun bukan kemauan dari inidividu
mempunyai
pengaruh yang
tersebut.Pada dasarnya teori ini merupakan
terhadap keputusan pemberian opini audit.
fungsi dari tiga dasar determinan.Pertama,
tidak
signifikan
4
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis
ketepatan pemberian opini akuntan publik
pertama dari penelitian ini adalah :
baik secara parsial maupun secara simultan.
H1a:Terdapat
Penelitian Suraida (2005) ini mendukung
terhadap
pengaruh
ketepatan
independensi
pemberian
opini
auditor.
penelitain dariGusti dan Ali (2008) yang
menemukan hanya variabel resiko audit
b. Pengaruh
kompetensi
terhadap
ketepatan pemberian opini auditor.
Semakin
banyak
sertifikat
yang
berpengaruh
ketepatan
signifikan
pemberian
terhadap
opini
auditor
yang
sedangkan variabel lain, etika pengalaman
dimiliki dan semakin sering mengikuti
dan keahlian tidak berpengaruh terhadap
pelatihan
ketepatan pemberian opini audit.
atauseminar/simposium
diharapkan auditor yang bersangkutan akan
semakin
cakap
dalam
H1c: Terdapat pengaruh resiko audit
melaksanakan
terhadap
tugasnya (Gusti dan Ali, 2008).Begitu
pentingnya opini yang diberikan oleh auditor
bagi sebuah perusahaan, maka seorang
ketepatan
pemberian
opini auditor.
d. Pengaruh
pengalaman
terhadap
ketepatan pemberian opini auditor.
auditor harus mempunyai keahlian dan
Menurut Libby and Frederick (1990)
kompetensi yang baik untuk mengumpulkan
pengalaman
audit
dan menganalisa bukti-bukti audit sehingga
auditor
tujuan auditor untuk memperoleh bukti
keuangan baik dari segi lamanya waktu
kompeten yang cukup dan memberikan basis
maupun banyaknya penugasan yang pernah
yang memadai dalam merumuskan pendapat
ditangani.
dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan
semakinbanyak pengalaman maka auditor
uraian diatas maka hipotesis kedua dari
semakin
penelitian ini adalah:
macamdugaan dalam menjelaskan temuan
dalam
adalah
pengalaman
melakukan
auditlaporan
Mereka
dapat
menemukan
menghasilkan
bahwa
berbagai
H1b: Terdapat
pengaruh
kompetensi
audit. Butt (1998) mengungkapkan bahwa
terhadap
ketepatan
pemberian
akuntan pemeriksa yang
akan membuatjudgment yang relatif lebih
opini auditor.
c. Pengaruh
resiko
berpengalaman
audit
terhadap
ketepatan pemberian opini auditor.
Suraida (2005) menemukan bahwa
risiko audit berpengaruh positif terhadap
baik
dalam
tugas-tugas
profesional
ketimbangakuntan pemeriksa yang belum
berpengalaman. Akuntan pemeriksa yang
berpengalaman
juga
memperlihatkan
5
tingkatperhatian selektif yang lebih tinggi
opini, maka hipotesis mengenai pengaruh
terhadap informasi yang relevan (Davis
langsung etika terhadap opini auditor pada
1996).Penelitian
penelitian ini adalah :
mengenai
variabel
pengalaman juga dilakukan oleh Supriyanto
(2010)
yang
menyatakan
H1e: Terdapat pengaruh etika terhadap
pengalaman
ketepatan
berpengaruh terhadap ketepatan pemberian
pemberian
opini
auditor.
opini auditor. Berdasarkanuraian tersebut
maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Faktor-faktor
H1d: Terdapat pengaruh pengalaman
terhadap
terhadap
ketepatan
pemberian
opini auditor.
penentu
ketepatan
kualitas audit
pemberian
opini
auditor melalui skeptisisme profesional
auditor
Pengaruh tidak langsung dari faktor-
e. Pengaruh etika terhadap ketepatan
faktor penentu kualitas audit yang terdiri
pemberian opini auditor.
Louwers et al (1997) menyatakan
independensi, kompetensi, resiko audit,
bahwa kesadaran etis memainkan peranan
pengalaman dan etika terhadap ketepatan
kunci dalam semua area profesi akuntan.
pemberian
Dimensi etika yang sering digunakan dalam
professional
penelitian adalah kepedulian pada etika
hipotesisnya sebagai berikut:
profesi, yaitu kepedulian pada kode etik
a. Pengaruh
opini
auditor
melalui
skeptisisme
akan
dirumuskan
independensi
terhadap
Ikantan Akuntan Indonesia (IAI) yang
ketepatan pemberian opini auditor
merupakan panduan dan aturan bagi seluruh
melalui
anggota, baik yang berpraktek sebagai
auditor.
akuntan publik, bekerja di lingkungan usaha
pada
instansi
Penelitian yang dilakukanChristina
(2007) menyatakan bahwa independensi
dalam
auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
pemenuhan tanggung jawab profesionalnya
Publik berpengaruh signifikan terhadap
(Suraida, 2005). Menurut Suraida (2005),
ketepatan pemberian opini audit
etika mempengaruhi ketepatan pemberian
dilaporkan kepada klien.Namun tidak sesuai
opini oleh akuntan publik. Melihat prinsip
dengan Prihandono (2012) menemukan
etika yang harusdimiliki auditor dalam
bahwa
melaksanakan tugasnya sebagai pemberi
terhadap
dunia
maupun
profesional
di
lingkungan
pemerintah
skeptisisme
pendidikan
independensi
ketepatan
tidak
yang
berpengaruh
pemberian
opini
6
auditor.Berdasarkan uraian diatas maka
dipertanggungjawabkan.
hipotesis
untuk
pernyataan di atasmaka hipotesis pengaruh
melanjutkan pengaruh independensi dengan
tidak langsung antara kompetensi dengan
ketepatan pemberian opini auditor melalui
ketepatanpemberian opini auditor adalah :
skeptisisme professional auditor menjadi :
H2b : Terdapat
pengaruh
kompetensi
terhadap
ketepatan
pemberian
yg
akan
diangkat
H2a : Terdapat pengaruh independensi
terhadap
ketepatan
pemberian
Berdasarkan
opini auditor melalui skeptisisme
opini auditor melalui skeptisisme
professional auditor.
profesional auditor.
c. Pengaruh
b. Pengaruh
kompetensi
terhadap
melalui
melalui
auditor.
profesional
audit
terhadap
ketepatan pemberian opini auditor
ketepatan pemberian opini auditor
skeptisisme
resiko
skeptisisme
profesional
Ketika auditor merasa bahwa resiko
auditor.
Teori planned of behavior mampu
yang diambil terlalu tinggi maka auditor
menjelaskan intensi setiap individu dalam
akan semakin berhati-hati dalam proses
menentukan sikap (Ajzen,1991). Intensi
audit
tersebut didasari pada fungsi dasar manusia
ketepatan pemberian opini auditor oleh
yang
dengan
akuntan publik. Sebaliknya, Ketika auditor
melihat
merasa bahwa resiko yang diambil terlalu
norm).Masyarakat
tidak beresiko maka auditor tidak terlalu
akan
bagaimana
dirinya
bertindaksesuai
orang
disekitarnya
(subjective
akanberanggapan
bahwa
akan
berdampak
pada
yang
berhati-hati dalam proses audit sehingga
berkompetensi pasti akanmemiliki sikap
akan berdampak pada pemberian opini
yang baik. Fungsi dasar manusia menurut
auditor oleh akuntan publik yang tidak
Ajzen (1991) adalahmanusia akan bersikap
didasarkan pada bukti yang kompeten. Sikap
sesuai dengan lingkungan dimana ia bekerja.
yang terbaik bagi seorang auditor memang
Biladikaitkan dengan profesi auditor, maka
harus memperhatikan resiko audit yang akan
seorang auditor yang berkompetensiakan
diterima. Supriyanto (2010) menemukan
bersikap lebihskeptis dalam melaksanakan
bahwa
prosedur auditnya sehingga opini yang
berpengaruh signifikan terhadap skeptisisme
diberikanakan
profesional auditor. Hasil penelitian ini
tepat
orang
sehingga
dan
dapat
bahwa
variabel
resiko
audit
7
mendukung penelitian yang dilakukan Ida
Lawrence
Suraida
skeptisisme
kerjanya lebih lama cenderung lebih skeptis,
profesional auditor, risiko audit, pengalaman
sehingga opini atas laporan keuangan klien
audit, serta keahlian, juga merupakan faktor
diberikan dengan tepat. Berdasarkan uraian
pendukung ketepatan pemberian opini yang
di atas maka hipotesis untuk meneliti
dihasilkan oleh auditor. Berdasarkan uraian
pengaruh tidak langsung antara pengalaman
di atas maka hipotesis mengenai pengaruh
dengan ketepatan pemberian opini auditor :
tidak langsung antara resiko audit dengan
H2d : Terdapat pengaruh pengalaman
(2005).Selain
(1996),
auditor
yang
masa
ketepatan pemberian opini auditor adalah :
terhadap
H2c: Terdapat pengaruh resiko audit
opini auditor melalui skeptisisme
terhadap
ketepatan
pemberian
ketepatan
pemberian
profesional auditor.
opini auditor melalui skeptisisme
profesional auditor
e. Pengaruh etika terhadap ketepatan
pemberian
d. Pengaruh
pengalaman
terhadap
ketepatan pemberian opini auditor
melalui
skeptisisme
profesional
auditor
melalui
skeptisisme profesional auditor
Menurut Hurt (1999) menyatakan
bahwa ada beberapa aspek penting dari
skeptisisme
auditor
opini
profesional
auditor,
salah
Herusetya (2007) menyatakan bahwa
satunya yaituskeptisisme merupakan suatu
salah satu penyebab kegagalan auditor
sikap (attitude). Hal ini menunjukkan etika
dalam mendeteksi laporan keuangan adalah
menjadi
rendahnya tingkat skeptisisme profesional
mempengaruhi skeptisisme auditor yang
audit.Hal ini membuktikan bahwa auditor
nantinya akan berpengaruh terhadap opini
sebagai profesi yang bertanggung jawab atas
yang diberikan oleh auditor atas laporan
opini
memiliki
keuangan. Hal ini sesuai dengan hasil
skeptisisme profesional auditor.Pengalaman
penelitian Suraida (2005) yang menyatakan
yang dimaksudkan disini adalah pengalaman
bahwa etika berpengaruh signifikan terhadap
auditor
ketepatan
yang
diberikan,
dalam
harus
melakukan
pemeriksaan
salah
satu
pemberian
opini
yang
oleh
laporan keuangan baik dari segi lamanya
auditor.Dalam
waktu, maupun banyaknya penugasan yang
(2012) juga membuktikan bahwa etika
pernah
berpengaruh
dilakukan.Menurut
Shaub
dan
penelitian
aspek
positif
Kushasyandita
signifikan
terhadap
8
variabel ketepatan pemberian opini auditor
asli, tidak melalui perantara.Data primer
melalui
yang digunakan berupa data subyek (self
skeptisisme
profesional
auditor.Berdasarkan uraian di atas, hipotesis
report
mengenai pengaruh tidak langsung antara
karakteristik dari responden. Data primer
etika dengan pemberian opini auditor pada
dalam penelitian ini berupa :
penelitian ini adalah :
2. Opini
H 1a
dan
yaitu
tanggapan
kuesioner
dan
responden
atas independensi, kompetensi,
resiko audit, pengalaman, etika,
H 2a
Etika (X5)
responden
atau
jawaban
auditor.
Pengalaman
(X4)
opini
KAP dan jenjang pendidikan.
melalui skeptisisme professional
Independensi
(X1)
berupa
jenis kelamin, usia, posisi di
ketepatan pemberian opini auditor
Resiko Audit
(X3)
yang
1. Karakteristik
H2e: Terdapat pengaruh etika terhadap
(
Kompetensi
(X2)
data)
skeptisisme professional auditor
H 1b
H 2b
serta ketepatan pemberian opini
H 1c
Skeptisisme
Profesional
Auditor
(Y1)
H 2c
H 2d
Ketepatan
Pemberian
Opini
Auditor (Y2)
auditor yang bekerja pada KAP
di Pekanbaru.
Populasi dan Sampel
H 1d
Sampel pada penelitian ini adalah
H 2e
H 1e
seluruh karyawan yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik diantaranya yaitu Ketua
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
KAP, Manager KAP, Staff senior, staff
junior dari delapan KAP tersebut. Pemilihan
Metode Penelitian
sampel dalam penelitian ini merupakan
Metode Penelitian
purposive random sampling dengan kriteria :
Jenis penelitian ini adalah jenis
hubungan (asosiasi), dan jenis data yang
digunakan
mengacu
pada
data
kualitatif.Sedangkan sumber data dalam
penelitian ini adalahdata primer, yaitu data
yang diperoleh secara langsung dari sumber
1. Terdaftar dalam buku direktorat
IAPI
2. KAP
tersebut
telah
berdiri
kurang lebih 5 tahun
Kriteria
memudahkan
tersebut
identifikasi
diajukan
untuk
KAP
yang
9
menjadi objek penelitian.Setiap KAP di
pada responen untuk ditanggapi sesuai
Kota
dengan kondisi yang dialami oleh responden
Pekanbaru
memiliki
karyawan
dikisaran 10-25 orang, maka dari itu peneliti
yang
mengambil sepuluh orang responden dari
pengumpulan kuesioner dilakukan secara
tiap
langsung
Kantor
demikian
Akuntan
total
dikirimkan
Publik.Dengan
kuesioner
yang
akan
berjumlah
80
kuesioner.Lamanya pengiriman quesioner
hingga
mengumpulkannya
bersangkutan.
oleh
Penyebaran
peneliti
dan
dengan
cara
mengantar kuesioner langsung ke KAP
tersebut.
Metode Analisis
kembalinya
Penelitian
ini
menggunakan
Uji
kuesioner diperkirakan adalah dua bulan.
Statistik deskriptif, uji kualitas data, dan
Variabel
pengujian hipotesis.
Penelitian
dan
Pengukuran
Variabel
Uji Parsial (Uji t/ Anova)
Penelitian
untuk
Uji t digunakan untuk menguji
menguji pengaruh faktor-faktor penentu
besarnya signifikansi pengaruh variabel
kualitas audit, antara lain : independensi,
independen terhadap variabel dependen.
kompetensi, resiko audit, pengalaman audit
Uji
dan etika terhadap ketepatan pemberian
membandingkan nilai thitung dengan ttabel.
opini
Jika thitung> ttabelatau nilai signifikan t <
auditor
profesional
ini
dilakukan
melalui
auditor.
menggunakan
skeptisisme
Penelitian
variabel
ini
independensi,
kompetensi, resiko audit, pengalaman dan
etika
sebagai
skeptisisme
variabel
variabel
profesional
intervening,
independen,
auditor
serta
ini
0,05
maka
dilakukan
keputusannya
dengan
adalah
menerima Hi dan menolak Hopada α =
5%.
Untuk menguji hipotesis pertama(
sebagai
hipotesis 1a, 1b, 1c, 1d dan 1e) yang ingin
ketepatan
melihat secara langsung pengaruh antara
pemberian opini auditor sebagai variabel
variabel independen :
dependen.
Y2 = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +
Metode Pengumpulan Data
β5X5+ e1……………………………..(i)
Data dikumpulkan melalui personal
dengan menggunakan penyebaran kuesioner
yang
telah
disusun
secara
terstuktur,
sejumlah pertanyaan tertulis disampaikan
Menguji model kedua (hipotesis 2a,
2b, 2c, 2d dan 2e ) melihat nilai pengaruh
langsung atau tidak langsung dari variabel
JURNAL TESSA ok.pdf (PDF, 328.88 KB)
Use the permanent link to the download page to share your document on Facebook, Twitter, LinkedIn, or directly with a contact by e-Mail, Messenger, Whatsapp, Line..
Use the short link to share your document on Twitter or by text message (SMS)
Copy the following HTML code to share your document on a Website or Blog