PDF Archive search engine
Last database update: 25 February at 15:38 - Around 75000 files indexed.
Kurikulum Pendidikan Agama Islam 1) Mata Kuliah Dasar (MKD) Pendidikan Agama Islam No 01 02 03 04 Kode MK MKD001 MKD002 MKD003 MKD004 Mata Kuliah Studi Al-Qur'an Studi Hadits Sejarah Pemikiran Islam Sejarah Peradaban Islam Jumlah SKS 2 2 2 2 8 2) Mata Kuliah Alat Analisis (MKA) Pendidikan Agama Islam No 01 02 03 04 Kode MK MKA001 MKA002 MKA003 MKA004 Mata Kuliah Filsafat Ilmu Pendekatan Pengkajian Islam Statistik Pendidikan Metode Penelitian Pendidikan Islam Jumlah SKS 2 2 2 2 8 3) Mata Kuliah Pendukung (MKP) Pendidikan Agama Islam Kode MK 01 MKP001 02 MKP002 03 MKP003 No Mata Kuliah Bahasa Arab Bahasa Inggris Seminar Proposal Jumlah SKS 2 2 2 6 4) Mata Kuliah Konsentrasi (MKK) Pendidikan Agama Islam No 01 02 03 04 05 06 07 Kode MK MKK001 MKK002 MKK003 MKK004 MKK005 MKK006 MKK007 Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam Sejarah Sosial Pendidikan Islam Kapita Selekta Pendidikan Islam Metode Pembelajaran Inovatif Evaluasi Pembelajaran PAI Psikologi PAI Dan Kesehatan Mental Pengembangan Kurikulum PAI SKS 2 2 2 2 2 2 2 08 MKK008 09 MKK009 10 MKK010 Teknologi Pembelajaran PAI Telaah Kurikulum PAI di Sekolah Sistem Informasi Manajemen Jumlah 2 2 2 20 5) Tesis No Kode MK 01 TSS001 Mata Kuliah Tesis Jumlah SKS 6 6 B.
https://www.pdf-archive.com/2017/05/12/kurikulum/
12/05/2017 www.pdf-archive.com
Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara sistem tanam dan macam bahan organik terhadap jumlah anakan produktif dan hasil padi gogo.
https://www.pdf-archive.com/2011/03/16/14-yunizar-jakoni-dan-ali-jamil/
16/03/2011 www.pdf-archive.com
untuk pembayaran jumlah yang masih harus dibayar yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak (STP) PPh Pasal 21.
https://www.pdf-archive.com/2013/07/05/lampiran2-per-38-2009-tabel-akun-pajak/
05/07/2013 www.pdf-archive.com
Saksi 11 Kad Jemputan 1,000 12 Bulan madu 3,000 300 Jumlah 29,800 b) Kos yang yang kebiasaannya membabitkan keluarga (Tetapi tidak semestinya) Bil Perkara Kos Catatan (RM) 1 Sewa khemah / dewan 2 Katering 3 Cenderamata tetamu 5,000 4 Bilik pengantin / rumah 2,500 5 Saudara mara 5,000 Jumlah 5,000 Sunat 10,000 Sunat 27,500 www.pakdi.net BaituMuslim 2.0 c) Kos penuh perkahwinan Jumlah tetamu:
https://www.pdf-archive.com/2014/04/28/baitulmuslim/
28/04/2014 www.pdf-archive.com
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi dampak turunan perubahan iklim akibat penambahan jumlah penduduk terhadap sumberdaya air dan kasus penyakit telah cukup signifikan.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/59-sri-listyarini-lina-harmii-novi-hasoloan/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
Pengembangan Skala Psikologi : Lima Kategori Respons ataukah Empat Kategori Respons ? Oleh : Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Berapa kategori opsi yang disediakan dalam skala psikologi masih dalam perdebatan. Namun sebagian besar sudah menunjukkan beberapa kesepakatan yang ditunjukkan dengan hasil‐hasil penelitian yang konsisten. Lima kategori respons ataukah empat kategori respons ? Tulisan ini mencoba membedah berbagai pandangan dari ahli yang mendukung masing‐masing jenis. Meski sudah sampai pada kesimpulan, tulisan ini masih dalam taraf draft karena masih banyak hasil‐hasil penelitian yang belum dieksplorasi. Mengapa Menyediakan Ketegori Tengah ? Upaya untuk memasukkan kategori tengah (middle category) adalah untuk memfasilitasi responden yang memiliki trait yang sedang (moderate trait standing). Klopfer dan Madden (1980) menjelaskan bahwa penyediakan alternatif tengah respons bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi responden yang memiliki sikap moderat terhadap pernyataan yang diberikan. Tidak disediakannya alternatif tengah akan menyebabkan responden merasa dipaksa untuk memilih alternatif secara bipolar. Keterpaksaan ini akan memberikan kontribusi kesalahan sistematis dalam pengukuran. Penggunaan alternatif tengah secara historis memang ada. Likert yang mengembangkan skala yang kemudian dinamakan dengan Skala Likert dari awalnya memang menyediakan kategori respons tengah. Skala Likert memuat pernyataan yang responden diminta untuk mengevaluasi kesesuaian responden dengan pernyataan yang diberikan. Lima kategori respon disediakan untuk dipilih oleh responden. Meski Likert menyarankan lima alternatif respons, namun banyak ahli yang menyarankan untuk menggunakan bermacam‐macam jumlah kategori respon. Sebuah studi empiris menemukan bahwa 5 atau 7 alternatif respon skala titik dapat menghasilkan nilai rata‐rata sedikit lebih tinggi (secara relatif dari skor tertinggi yang mungkin dicapai) jika dibandingkan dengan skala yang menyediakan 10 alternatif. Artinya, semakin sedikit jumlah respons variasi data semakin berkurang. Masalahnya adalah apakah setiap responden bisa memahami perbedaan kategori hingga 10 level ? Jumlah pilihan di sekitar 5 hingga 7 kategori lebih disarankan dibanding alternatif di atas jumlah tersebut. Mengapa Responden Memilih Kategori Tengah? Alternatif tengah respons disediakan untuk memfasilitasi sikap responden yang moderat, akan tetapi responden tidak hanya memilih kategori ini untuk menunjukkan traitnya yang moderat (Hofacker, 1984), namun dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa ahli telah meneliti mengapa responden memilih alternatif tengah kategori. Shaw dan Wright (1967) mengemukakan tiga kemungkinan responden kategori tengah, yaitu : (1) mereka tidak memiliki sikap atau pendapat, (2) mereka ingin memberikan penilaian secara seimbang, atau (3) mereka belum memberikan sikap atau pendapat yang jelas. Kulas & Stachowski (2009) menjelaskan faktor lain seperti ragu, tidak memahami pernyataan dalam butir, respons mereka kondisional, atau mereka memiliki berdiri netral, moderat, atau rata‐ rata. Ahli lain menjelaskan bahwa pemilihan kategori tengah menunjukkan keengganan responden untuk memilih arah tanggapan terhadap pernyataan. Bisa jadi mereka memilih respons tengah karena kesulitasn menginterpretasi butir pernyataan (Goldberg, 1981). Yang et al. (2002) menemukan bahwa responden cenderung memilih kategori tengah ketika mendapati butir yang sulit dipahami. Kesimpulan. Skor skala bisa menjadi bias jika responden yang cenderung memilih kategori tengah, dikarenakan tidak memahami butir dan merasa tidak nyaman dengan pernyataan yang diberikan. Oleh karena itu bagi penyusun skala psikologi diharapkan untuk menyusun butir yang mudah dipahami dan membangun interaksi yang hangat dengan responden agar mereka merasa tidak terintervensi. 1 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010 Dampak Penyediaan Kategori Tengah Andrews (1984) menemukan bahwa keberadaan alternatif tengah eksplisit dalam kategori jawaban tidak memiliki efek yang signifikan pada kualitas data. Rerata respon terhadap butir akan meningkat secara linear dan varians item meningkat kurvelinier dengan meningkatnya jumlah kategori jawaban. Peningkatan rerata adalah wajar dan tidak menjadi masalah karena jumlah alternatif menjadi bertambah yang diiringi dengan peningkatan varians. Peningkatan varians inilah yang banyak menjadi ketertarikan kita, karena menunjukkan informasi yang kita miliki semakin bervariasi. Di sisi lain, nilai konsistensi internal (alpha) tidak berubah secara sistematis dengan meningkatnya jumlah kategori respon (Aiken, 1983). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jumlah kategori jawaban tidak membuat perbedaan dalam mean dan varians respon item dan skor total skala. Kulas et al. (2008) menemukan bahwa korelasi skor antar variabel yang dihitung antara skala yang menyediakan alternatif titik tengah maupun tidak menyediakan memiliki korelasi yang tinggi, bergerak antara 0.94 hingga 1.0. Artinya, skornya yang dihasilkan sama saja sehingga validitas kriteria yang didapatkan dari korelasi dengan skor kriteria dipastikan akan tetap tidak berubah. Mattel dan Jacoby (1971) menemukan bahwa reliabilitas pengukuran dan validitas skala independen terhadap jumlah alternatif respons. Kesimpulan. Skor skala yang menyediaan kategori tengah dengan yang tidak memiliki kategori tengah, tidak memiliki perbedaan yang berarti. Reliabilitas pengukuran dan validitas butir tidak mengalami perbedaan. Yang berbeda adalah varian skor. Dengan adanya kategori tengah, variasi data lebih tinggi dibanding dengan yang tidak. Oleh karena itu menyediakan kategori tengah akan menghasilkan data yang lebih bervariasi. Jumlah Alternatif Ganjil dan Genap Beberapa penulis secara eksplisit telah membahas masalah jumlah alternatif respon kategori yang ganjil versus genap. Kalton, Roberts, dan Holt (1980) menunjukkan bahwa ketika inves tigators memutuskan untuk tidak menawarkan alternatif tengah eksplisit, mereka biasanya menganggap bahwa kategori tengah terdiri sebagian besar tanggapan dari orang‐orang yang bersandar terhadap satu atau kutub alternatif lain, meskipun mungkin dengan sedikit intensitas. Klopfer (1980) berpendapat bahwa penyelidik yang menawarkan alternatif yang mungkin tengah berasumsi bahwa responden benar‐benar mendukung posisi tengah. Akibatnya, jika responden dipaksa untuk memilih alternatif yang ada, pilihan ini akan memberikan kontribusi kesalahan pengukuran sistematis. Kesimpulan : Jumlah opsi genap akan memaksa responden untuk memilih sikap yang jelas terhadap pernyataan yang diberikan sedangkan jumlah opsi ganjil memfasilitasi responden yang belum memiliki sikap yang jelas. Pemaksaan tersebut dapat menimbulkan eror pengukuran, karena skor yang dihasilkan tidak benar‐ benar menggambarkan diri responden. Menyediakan Alternatif tengah Memang akan Meningkatkan Jumlah Pemilihnya, tapi ... Kalton, Roberts, dan Holt (1980) melaporkan bahwa pilihan kategori respon tengah berkisar antara 15 dan 49 persen ketika item kuesioner menyediakan titik tengah secara eksplisit dalam kategori respons yang berjumlah ganjil. Di sisi lain Presser dan Schuman (1980) menemukan jumlah yang lebih sedikit yaitu antara 10 dan 20 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penyediaan alternatif respon tengah meningkatkan proporsi responden yang menyatakan pandangan netral secara substansial. Kecenderungan ini bahkan mungkin meningkat ketika isu‐isu sensitif pertanyaan perhatian (Kalton & Schuman, 1982). DuBois dan Burns (1975) berargumen bahwa responden memilih alternatif tengah karena merasa ambivalen (tidak dapat memutuskan apakah akan setuju atau tidak setuju), indiferen (tidak peduli) atau tidak merasa cukup kompeten atau cukup informasi untuk mengambil sikap. Kesimpulan : Menyediakan alternatif tengah memang akan meningkatkan jumlah pemilihnya, tapi kecenderungan itu meningkat tajam jika pernyataan yang tertulis dalam butir kurang mudah dipahami, membingungkan atau mengurangi kenyamanan/keamanan responden. Untuk mengatasi hal ini penulis butir diharapkan menulis butir dengan pernyataan yang jelas dan tidak mengintervensi responden. 2 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010 “Netral” dan “Tidak Yakin”, Apakah Beda? Presser dan Schuman (1980) memberikan kuesioner yang menyediakan kategori “tidak tahu” (don’t know) secara eksplisit, kemudian memberikan lagi kuesioner yang melibatkan kategori tidak tahu dan netral. Hasilnya, dengan menambahkan kategori netral, jumlah responden yang memilih tidak tahu menjadi berkurang. Beberapa dari mereka yang menanggapi tidak tahu di kuesioner tanpa kategori netral, menjadi memilih kategori netral ketika pilihan netral disediakan. Apakah penelitian ini menunjukkan bahwa kategori netral dan tidak tahu dimaknai sama oleh responden, belum tentu. Bishop et al. (1988, dikutip dari DeMars & Erwin, 2005) memberikan dua jenis kuesioner kepada responden. Satu kuesioner menyediakan opsi tengah dan satunya lagi menyediakan tidak berpendapat (no opinion). Hasilnya proporsi responden memilih kedua jenis opsi tersebut tidak sama. Hal ini menunjukkan bahwa responden memaknai kedua jenis opsi itu sebagai hal yang berbeda. DeMars dan Erwin (2005) melakukan penelitian mengenai penyediaan respons tengah yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu netral (neutral) dan tidak yakin (unsure). Responden diminta untuk merespon survei yang mengukur perkembangan identitas dengan menggunakan skala Likert 4‐poin dengan dua opsi tambahan: netral dan tidak yakin. Jumlah responden yang memilih netral dibandingkan dengan yang memilih tidak yakin pada butir yang sama. Dari sisi rata‐rata didapatkan bahwa skor kedua kelompok siswa adalah sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif respons netral dan tidak yakin menunjukkan sesuatu berbeda dari. Kesimpulan : Opsi netral dan tidak tahu memiliki makna yang berbeda. Opsi netral menunjukkan bahwa responden belum mampu menentukan sikap, dengan syarat pernyataan di dalam butir sangat jelas atau tidak ambigu. Opsi tidak tahu menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui bagaimana dia bersikap yang sehingga dapat dimungkinkan opsi tidak tahu memfasilitasi kebingungan responden terhadap pernyataan. Penggunaan opsi netral lebih disarankan dibanding dengan opsi tidak tahu. Penutup Penulis kuesioner harus memutuskan apakah memasukkan titik tengah atau tidak sesuai dengan pernyataan yang diberikan kepada responden (Brace, 2004). Meskipun penggunaan respon kategori tengah tidak mempengaruhi reliabilitas dan validitas dalam penelitian ini, namun direkomendasikan bahwa penilaian pengembang kuesioner untuk memasukkan alternatif tengah (Kulas, et al., 2008). Ahli lain bahwa menyediakan kategori tengah memungkinkan responden untuk menunjukkan respon yang netral dan lebih diskriminatif dalam respon mereka, membuat nilai skala yang lebih handal dan skala yang lebih disukai oleh responden (Cronbach, 1950). Banyak peneliti menyimpulkan bahwa berapa jumlah optimal kategori skala tergantung dari spesifik isi dan fungsi dari kondisi pengukuran (e.g. Friedman, Wilamowsky, & Friedman, 1981). Misalnya dalam konteks seleksi karyawan, penggunaan skala tanpa kategori tengah lebih mampu mereduksi kepatutan sosial (social desirability) dibanding dengan yang menggunakan kategori tengah (Garland, 1991). Menurut penulis, jenis pernyataan dalam butir juga menjadi pertimbangan untuk memasang opsi tengah ataukah tidak. Untuk menanyakan masa lalu atau perilaku responden, kita tidak mungkin memberikan opsi kategori tengah. Sulit sekali bagi responden ketika menemui pernyataan yang merefleksikan masa lalu misalnya “Saya pernah berurusan dengan polisi“atau yang memfokuskan pada perilaku misalnya “Saya akan menegur orang yang merokok di depan saya”. REFERENSI Aiken, L. R. (1983). Number of Response Categories and Statistics on a Teacher Rating Scale. Educational and Psychological Measurement, 43(2), 397‐401. Brace, I. (2004). Questionnaire design. London: Kogan Page Ltd. Cronbach, L. J. (1950). Further evidence on response sets and test design. educational and psychological measurement, 10, 3‐31. DeMars, C. E., & Erwin, T. D. (2005). Neutral or Unsure: Is there a Difference?, Poster presented at the annual meeting of the American Psychological Association. Washington, DC. 3 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010 Dubois, B., & Burns, J. A. (1975). An Analysis of the Meaning of the Question Mark Response Category in Attitude Scales. Educational and Psychological Measurement, 35(4), 869‐884. Friedman, H. H., Wilamowsky, Y., & Friedman, L. W. (1981). A comparison of balanced and unbalanced rating scales. The Mid‐Atlantic Journal of Business, 19(2), 1‐7. Garland, R. (1991). The mid‐point on a rating scale: Is it desirable? . Marketing Bulletin, 2, 66‐70. Goldberg, L. R. (1981). Unconfounding situational attributions from uncertain, neutral, and ambiguous ones: A psychometric analysis of descriptions of oneself and various types of others. Journal of Personality and Social Psychology, 41, 517‐552. Hofacker, C. F. (1984). Categorical Judgment Scaling with Ordinal Assumptions. Multivariate Behavioral Research, 19(1), 91 ‐ 106. Klopfer, F. J., & Madden, T. M. (1980). The Middlemost Choice on Attitude Items. Personality and Social Psychology Bulletin, 6(1), 97‐101. Kulas, J. T., Stachowski, A., & Haynes, B. (2008). Middle Response Functioning in Likert‐responses to Personality Items. Journal of Business and Psychology, 22(3), 251‐259. Kulas, J. T., & Stachowski, A. A. (2009). Middle category endorsement in odd‐numbered Likert response scales: Associated item characteristics, cognitive demands, and preferred meanings. [doi: DOI: 10.1016/j.jrp.2008.12.005]. Journal of Research in Personality, 43(3), 489‐493. Matell, M. S., & Jacoby, J. (1971). Is There an Optimal Number of Alternatives for Likert Scale Items? Study I: Reliability and Validity. Educational and Psychological Measurement, 31(3), 657‐674. Yang, C. L., O'Neill, T. R., & Kramer, G. A. (2002). Examining item difficulty and response time on perceptual ability test items. Journal of Applied Measurement, 3, 282–299. 4 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010 5 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010
https://www.pdf-archive.com/2012/05/01/widhiarso-2010-respon-alternatif-tengah-pada-skala-likert/
01/05/2012 www.pdf-archive.com
DAFTAR PEMBIMBING AKADEMIK MAHASISWA ANGKATAN 2017 TAHUN AKADEMIK 2017/2018 NO NAMA DOSEN 1 Fahmi Tarumanegara, S.IP., M.Si Jumlah 2 Hasbi Sidik, S.IP., M.A Jumlah NAMA MAHASISWA Chika Asmarani Gilang Azhari Indah Rofifah Velya Lorenza Elfina Novansa DEWI INDAH SARI RIZAL ALAMSYAH ANNISA RAHAYU NINGRATRI DESMALINDA SAGITA PURNOMO EZRA NOVIKA SITUMORANG RODO ARIEF SINAGA FISKO ARYA KAMANDANU BILQISTA LUTHFIYYAH A ERA REVOR MADJANI NINDA MIRANTAMA RANTI ANTIKA 16 MAHASISWA Indah Melpa Yoesron Febbrina Devi Wulandari Lestari Elisabeth Silaban Novi Vidya Chandra Cyril Noor Mohammad Harahap RADINA FITRI LEDIAMELIA MUHAMMAD BAYU SHANDY DWIANTORO THEA MUTIARA ACHSON PANJI ASARI SRI PANGESTU SAFRA PUTRA NADIRA RAMADHIA A IRENE RACHMA DEWI DYANG ESTU MEGA UTAMI NOPRITA ULFAH HARAHAP Fenny Febrianti 16 MAHASISWA NPM 1716071001 1716071002 1716071003 1716071004 1716071005 1716071037 1716071038 1716071039 1716071040 1716071041 1716071042 1716071084 1746071001 1746071002 1746071003 1746071004 1716071006 1716071007 1716071008 1716071009 1716071010 1716071043 1716071044 1716071045 1716071046 1716071047 1716071048 1746071005 1746071006 1746071007 1746071008 1716071085 DAFTAR PEMBIMBING AKADEMIK MAHASISWA ANGKATAN 2017 TAHUN AKADEMIK 2017/2018 NO NAMA DOSEN 3 Gita Karisma, S.IP., M.Si Jumlah 4 Iwan Sulistyo, S.Sos., M.A Jumlah NAMA MAHASISWA Hesty Desiani Ami Amala Desna Puspita Dewi Hesti Bonita Hesti Diana DIMAS HARYO YUDHANTO LATIFATUL KHASANAH MUHAMMAD NAUFAL AR RASYID ZAHRA SALSABILLA INAS ANISAH NIA DIANI Akhyaun Nakhwa UMMU AFIFA ULFAH PARISTONI WIJAYA DARRA ANANDA RIZKY MAHARDHIKA AJI 16 MAHASISWA Farhan Jalu Abdillah Anadaa Nabilah Firdaus Devi Elisa Maharani Indah Dwi Muharani Reza Putri Haryadi WINDY SEVIA WULANDARY VINCENSIUS DION P.
https://www.pdf-archive.com/2017/08/25/pa-mahasiswa-angkatan-2017/
25/08/2017 www.pdf-archive.com
211 RA, 63 MI, 69 MTs dan MAN = 22 dengan jumlah Siswa = 35.452 Siswa.
https://www.pdf-archive.com/2011/02/03/lapkomd/
03/02/2011 www.pdf-archive.com
JENIS BARANG JUMLAH HARGA SATUAN (Rp.) JUMLAH HARGA (Rp.) BUKU MATERI PENYULUHAN BINA KELUARGA BALITA (BKB) a.
https://www.pdf-archive.com/2015/04/02/daftar-bkb-kit-brosur-ape-bkb-kit-2015/
02/04/2015 www.pdf-archive.com
Walaupun terjadi fluktuasi jumlah kejadian penyakit (wabah) dan kematian oleh Demam Malaria pada tahun-tahun tertentu di wilayah tertentu di Indonesia, secara umum pada tingkat nasional kejadian penyakit dan kematian meningkat dari tahun ke tahun.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/74-ismed-sawir/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
Jumlah sampel 21 BPR yang tercatat dalam Bank Indonesia dengan periode 2011 – 2013 yang diambil melalui purposive sampling.Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel NPL berpengaruh Negatif dan tidak signifikan terhadap ROA.Sementara variabel LDR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.Dan secara simultan NPL dan LDR berpengaruh terhadap ROA.
https://www.pdf-archive.com/2016/11/08/winda-sudarno-ok/
08/11/2016 www.pdf-archive.com
JUMLAH HARGA SATUAN (Rp.) JUMLAH HARGA (Rp.) 1 buah 562.500 562.500 1 buah 265.000 265.000 Tas Ransel Lansia KIT Tahun 2016 Ransel dengan kombinasi 2 warna dengan gagang dan Roda Hitam dan Hijau tinggi 48 cm, lebar 37 cm dan ketebalan 17,5 cm Pollyester D1800 Harus kuat, tidak mudah sobek dan anti/tahan air (water resistant) Bagian dalam tas dilapisi bahan yang tidak mudah sobek/rusak Tarikan/handle risleting dari metal emboss, gigi risleting dari nylon dan variasi tali tambahan yang kuat dan tidak mudah putus Terdapat tulisan LANSIA KIT (bordir warna hitam), Logo BKKBN, logo Kab/Kota serta nama SKPD KB tulisan Tahun 2016 (bordir warna hitam) Isi Tas Ransel MEDIA PARTISIPATIF 7 DIMENSI a.
https://www.pdf-archive.com/2017/04/08/rab-lansia-2017-cv-asaka-prima/
08/04/2017 www.pdf-archive.com
Diperkirakan terdapat 122 jenis obat yang pembuatannya berasal dari 94 jenis tumbuhan yang berbeda, dan dari jumlah ini 72% diperoleh dari data pemanfaatan etnobotani (Fabricant &
https://www.pdf-archive.com/2011/03/16/20-yuni-tri-hewindati-budi-prasetyo-adi-waskito/
16/03/2011 www.pdf-archive.com
PENGADAAN PERALATAN IPS ITEM HARGA JUMLAH SATUAN HARGA 1 PAKET Rp 9.000.000 Rp 9.000.000 1 PAKET Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 a.
https://www.pdf-archive.com/2015/08/31/alat-peraga-smp-dak-tahun-2015-asaka-prima/
31/08/2015 www.pdf-archive.com
Jumlah permintaan setiap UPBJJ-UT tetap 3.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/69-sitta-alief-farihati-zulmahdi-dailami/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
Jumlah penduduk Indonesia kurang lebih mencapai 309.112.010 terdiri atas 49.9% (102.847.415) kaum perempuan dan 50.1% (206.264.595) kaum laki-laki (Sensus Penduduk, 2000).
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/39-pepi-rospina-pertiwi-dewi-juliah-ratnaningsih/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
Pengambilan sampel dilakukan pada 4 kelompok tani belimbing yang ada di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat dengan jumlah 40 responden.
https://www.pdf-archive.com/2011/03/16/32-diarsi-eka-yani/
16/03/2011 www.pdf-archive.com
Data mengenai nama jenis dan jumlah individu mikroalga diperoleh melalui cara identifikasi serta menghitung per individu jenis.
https://www.pdf-archive.com/2012/02/03/artikel-mikroalga/
03/02/2012 www.pdf-archive.com
Data mengenai nama jenis dan jumlah individu mikroalga diperoleh melalui cara identifikasi serta menghitung per individu jenis.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/31-budi-prasetyo-elizabeth-novi-kusumaningrum/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
endang@ut.ac.id, harijati@ut.ac.id, pepi@ut.ac.id ABSTRAK Peningkatan jumlah petani pinggiran perkotaan belum didukung kegiatan penyuluhan yang efektif, sehingga mempengaruhi kompetensi agribisnis petani dan keberlanjutan usahataninya.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/06/55-endang-indrawati-sri-harijati-pepi-rospina-pertiwi/
06/12/2011 www.pdf-archive.com
200mm Standar kapal, kayu dengan system knock down JUMLAH 24 40 40 1 20 20 25 Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit H.
https://www.pdf-archive.com/2017/10/04/rab-smk-nautika-maritim-2017/
04/10/2017 www.pdf-archive.com
• • • • • • Ukuran Buku Jumlah halaman - Buku 1 :
https://www.pdf-archive.com/2017/04/08/rab-bkb-kit-2017-cv-asaka-prima/
08/04/2017 www.pdf-archive.com
Jumlah mahasiswa yang meregistrasi mata kuliah Kimia Dasar I adalah 155 orang.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/63-tutisiana-silawati/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
Mengikut sertakan wanita tani dalam proses pembangunan berarti memanfaatkan sumber manusiawi secara efisien, karena di samping jumlah wanita di Indonesia hampir sama besar dengan jumlah prianya, wanita juga berperan sebagai sumber tenaga kerja keluarga.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/48-diarsi-eka-yani-pepi-rospina-pertiwi/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
Dengan memperhitungkan jumlah anggota rumah tangga, maka untuk memenuhi kebutuhan rata-rata kecukupan energi, tiap rumah tangga hendaknya menguasai lahan seluas 1.740 ± 789 m persegi dengan kisaran 627 – 3.718 m persegi.
https://www.pdf-archive.com/2011/03/16/34-anang-suhardianto/
16/03/2011 www.pdf-archive.com