PDF Archive search engine
Last database update: 25 February at 19:23 - Around 75000 files indexed.
TERIMA KASIH KERANA TIDAK MEMBACA RISALAH INI KETIKA KHATIB SEDANG BERKHUTBAH<<<
https://www.pdf-archive.com/2011/02/28/tinta-badar-5/
28/02/2011 www.pdf-archive.com
Dialah Sang Penolong ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, angin bertiup kencang menerjang kapal kita di tengah lautan.
https://www.pdf-archive.com/2010/12/23/pu-rapbd-2011/
23/12/2010 www.pdf-archive.com
Dialah Sang Penolong ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, angin bertiup kencang menerjang kapal kita di tengah lautan.
https://www.pdf-archive.com/2010/12/24/pu-rapbd-des-2011-raperda/
24/12/2010 www.pdf-archive.com
Perubahan diukur dengan membandingkan kondisi ketika sampai di tempat pengiriman dan setelah masa penyimpanan.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/43-anang-suhardianto/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
Ketika memecahkan masalah matematika SD maupun materi matematika yang sudah dipelajari sebelumnya, seharusnya mahasiswa melakukan langkahlangkah kegiatan pemecahan masalah matematis yaitu:
https://www.pdf-archive.com/2011/03/16/73-karlimah/
16/03/2011 www.pdf-archive.com
Jadi juvenile hormone hanya ada ketika “program” genetik dari insekta membutuhkan pertumbuhan tanpa pematangan atau diferensiasi.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/13-soraya-habibi/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
Kehebatan obat bius liquid sex untuk meningkatkan libido sangat dahsyat bahkan untuk mengimbangi hasrat seksual nya yang sedang memuncak pasangan pria / suami harus menggunakan obat kuat ketika berhubungan seks .
https://www.pdf-archive.com/2018/05/07/obat-bius-wanita-1/
07/05/2018 www.pdf-archive.com
Oleh karena itu, karena penganugerahan beberapa skill, ada kalanya ketika kemampuan yang hebat dapat terbentuk.
https://www.pdf-archive.com/2018/05/10/living-in-this-world-with-cut-and-paste-arc-1/
10/05/2018 www.pdf-archive.com
Pengembangan Skala Psikologi : Lima Kategori Respons ataukah Empat Kategori Respons ? Oleh : Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Berapa kategori opsi yang disediakan dalam skala psikologi masih dalam perdebatan. Namun sebagian besar sudah menunjukkan beberapa kesepakatan yang ditunjukkan dengan hasil‐hasil penelitian yang konsisten. Lima kategori respons ataukah empat kategori respons ? Tulisan ini mencoba membedah berbagai pandangan dari ahli yang mendukung masing‐masing jenis. Meski sudah sampai pada kesimpulan, tulisan ini masih dalam taraf draft karena masih banyak hasil‐hasil penelitian yang belum dieksplorasi. Mengapa Menyediakan Ketegori Tengah ? Upaya untuk memasukkan kategori tengah (middle category) adalah untuk memfasilitasi responden yang memiliki trait yang sedang (moderate trait standing). Klopfer dan Madden (1980) menjelaskan bahwa penyediakan alternatif tengah respons bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi responden yang memiliki sikap moderat terhadap pernyataan yang diberikan. Tidak disediakannya alternatif tengah akan menyebabkan responden merasa dipaksa untuk memilih alternatif secara bipolar. Keterpaksaan ini akan memberikan kontribusi kesalahan sistematis dalam pengukuran. Penggunaan alternatif tengah secara historis memang ada. Likert yang mengembangkan skala yang kemudian dinamakan dengan Skala Likert dari awalnya memang menyediakan kategori respons tengah. Skala Likert memuat pernyataan yang responden diminta untuk mengevaluasi kesesuaian responden dengan pernyataan yang diberikan. Lima kategori respon disediakan untuk dipilih oleh responden. Meski Likert menyarankan lima alternatif respons, namun banyak ahli yang menyarankan untuk menggunakan bermacam‐macam jumlah kategori respon. Sebuah studi empiris menemukan bahwa 5 atau 7 alternatif respon skala titik dapat menghasilkan nilai rata‐rata sedikit lebih tinggi (secara relatif dari skor tertinggi yang mungkin dicapai) jika dibandingkan dengan skala yang menyediakan 10 alternatif. Artinya, semakin sedikit jumlah respons variasi data semakin berkurang. Masalahnya adalah apakah setiap responden bisa memahami perbedaan kategori hingga 10 level ? Jumlah pilihan di sekitar 5 hingga 7 kategori lebih disarankan dibanding alternatif di atas jumlah tersebut. Mengapa Responden Memilih Kategori Tengah? Alternatif tengah respons disediakan untuk memfasilitasi sikap responden yang moderat, akan tetapi responden tidak hanya memilih kategori ini untuk menunjukkan traitnya yang moderat (Hofacker, 1984), namun dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa ahli telah meneliti mengapa responden memilih alternatif tengah kategori. Shaw dan Wright (1967) mengemukakan tiga kemungkinan responden kategori tengah, yaitu : (1) mereka tidak memiliki sikap atau pendapat, (2) mereka ingin memberikan penilaian secara seimbang, atau (3) mereka belum memberikan sikap atau pendapat yang jelas. Kulas & Stachowski (2009) menjelaskan faktor lain seperti ragu, tidak memahami pernyataan dalam butir, respons mereka kondisional, atau mereka memiliki berdiri netral, moderat, atau rata‐ rata. Ahli lain menjelaskan bahwa pemilihan kategori tengah menunjukkan keengganan responden untuk memilih arah tanggapan terhadap pernyataan. Bisa jadi mereka memilih respons tengah karena kesulitasn menginterpretasi butir pernyataan (Goldberg, 1981). Yang et al. (2002) menemukan bahwa responden cenderung memilih kategori tengah ketika mendapati butir yang sulit dipahami. Kesimpulan. Skor skala bisa menjadi bias jika responden yang cenderung memilih kategori tengah, dikarenakan tidak memahami butir dan merasa tidak nyaman dengan pernyataan yang diberikan. Oleh karena itu bagi penyusun skala psikologi diharapkan untuk menyusun butir yang mudah dipahami dan membangun interaksi yang hangat dengan responden agar mereka merasa tidak terintervensi. 1 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010 Dampak Penyediaan Kategori Tengah Andrews (1984) menemukan bahwa keberadaan alternatif tengah eksplisit dalam kategori jawaban tidak memiliki efek yang signifikan pada kualitas data. Rerata respon terhadap butir akan meningkat secara linear dan varians item meningkat kurvelinier dengan meningkatnya jumlah kategori jawaban. Peningkatan rerata adalah wajar dan tidak menjadi masalah karena jumlah alternatif menjadi bertambah yang diiringi dengan peningkatan varians. Peningkatan varians inilah yang banyak menjadi ketertarikan kita, karena menunjukkan informasi yang kita miliki semakin bervariasi. Di sisi lain, nilai konsistensi internal (alpha) tidak berubah secara sistematis dengan meningkatnya jumlah kategori respon (Aiken, 1983). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jumlah kategori jawaban tidak membuat perbedaan dalam mean dan varians respon item dan skor total skala. Kulas et al. (2008) menemukan bahwa korelasi skor antar variabel yang dihitung antara skala yang menyediakan alternatif titik tengah maupun tidak menyediakan memiliki korelasi yang tinggi, bergerak antara 0.94 hingga 1.0. Artinya, skornya yang dihasilkan sama saja sehingga validitas kriteria yang didapatkan dari korelasi dengan skor kriteria dipastikan akan tetap tidak berubah. Mattel dan Jacoby (1971) menemukan bahwa reliabilitas pengukuran dan validitas skala independen terhadap jumlah alternatif respons. Kesimpulan. Skor skala yang menyediaan kategori tengah dengan yang tidak memiliki kategori tengah, tidak memiliki perbedaan yang berarti. Reliabilitas pengukuran dan validitas butir tidak mengalami perbedaan. Yang berbeda adalah varian skor. Dengan adanya kategori tengah, variasi data lebih tinggi dibanding dengan yang tidak. Oleh karena itu menyediakan kategori tengah akan menghasilkan data yang lebih bervariasi. Jumlah Alternatif Ganjil dan Genap Beberapa penulis secara eksplisit telah membahas masalah jumlah alternatif respon kategori yang ganjil versus genap. Kalton, Roberts, dan Holt (1980) menunjukkan bahwa ketika inves tigators memutuskan untuk tidak menawarkan alternatif tengah eksplisit, mereka biasanya menganggap bahwa kategori tengah terdiri sebagian besar tanggapan dari orang‐orang yang bersandar terhadap satu atau kutub alternatif lain, meskipun mungkin dengan sedikit intensitas. Klopfer (1980) berpendapat bahwa penyelidik yang menawarkan alternatif yang mungkin tengah berasumsi bahwa responden benar‐benar mendukung posisi tengah. Akibatnya, jika responden dipaksa untuk memilih alternatif yang ada, pilihan ini akan memberikan kontribusi kesalahan pengukuran sistematis. Kesimpulan : Jumlah opsi genap akan memaksa responden untuk memilih sikap yang jelas terhadap pernyataan yang diberikan sedangkan jumlah opsi ganjil memfasilitasi responden yang belum memiliki sikap yang jelas. Pemaksaan tersebut dapat menimbulkan eror pengukuran, karena skor yang dihasilkan tidak benar‐ benar menggambarkan diri responden. Menyediakan Alternatif tengah Memang akan Meningkatkan Jumlah Pemilihnya, tapi ... Kalton, Roberts, dan Holt (1980) melaporkan bahwa pilihan kategori respon tengah berkisar antara 15 dan 49 persen ketika item kuesioner menyediakan titik tengah secara eksplisit dalam kategori respons yang berjumlah ganjil. Di sisi lain Presser dan Schuman (1980) menemukan jumlah yang lebih sedikit yaitu antara 10 dan 20 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penyediaan alternatif respon tengah meningkatkan proporsi responden yang menyatakan pandangan netral secara substansial. Kecenderungan ini bahkan mungkin meningkat ketika isu‐isu sensitif pertanyaan perhatian (Kalton & Schuman, 1982). DuBois dan Burns (1975) berargumen bahwa responden memilih alternatif tengah karena merasa ambivalen (tidak dapat memutuskan apakah akan setuju atau tidak setuju), indiferen (tidak peduli) atau tidak merasa cukup kompeten atau cukup informasi untuk mengambil sikap. Kesimpulan : Menyediakan alternatif tengah memang akan meningkatkan jumlah pemilihnya, tapi kecenderungan itu meningkat tajam jika pernyataan yang tertulis dalam butir kurang mudah dipahami, membingungkan atau mengurangi kenyamanan/keamanan responden. Untuk mengatasi hal ini penulis butir diharapkan menulis butir dengan pernyataan yang jelas dan tidak mengintervensi responden. 2 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010 “Netral” dan “Tidak Yakin”, Apakah Beda? Presser dan Schuman (1980) memberikan kuesioner yang menyediakan kategori “tidak tahu” (don’t know) secara eksplisit, kemudian memberikan lagi kuesioner yang melibatkan kategori tidak tahu dan netral. Hasilnya, dengan menambahkan kategori netral, jumlah responden yang memilih tidak tahu menjadi berkurang. Beberapa dari mereka yang menanggapi tidak tahu di kuesioner tanpa kategori netral, menjadi memilih kategori netral ketika pilihan netral disediakan. Apakah penelitian ini menunjukkan bahwa kategori netral dan tidak tahu dimaknai sama oleh responden, belum tentu. Bishop et al. (1988, dikutip dari DeMars & Erwin, 2005) memberikan dua jenis kuesioner kepada responden. Satu kuesioner menyediakan opsi tengah dan satunya lagi menyediakan tidak berpendapat (no opinion). Hasilnya proporsi responden memilih kedua jenis opsi tersebut tidak sama. Hal ini menunjukkan bahwa responden memaknai kedua jenis opsi itu sebagai hal yang berbeda. DeMars dan Erwin (2005) melakukan penelitian mengenai penyediaan respons tengah yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu netral (neutral) dan tidak yakin (unsure). Responden diminta untuk merespon survei yang mengukur perkembangan identitas dengan menggunakan skala Likert 4‐poin dengan dua opsi tambahan: netral dan tidak yakin. Jumlah responden yang memilih netral dibandingkan dengan yang memilih tidak yakin pada butir yang sama. Dari sisi rata‐rata didapatkan bahwa skor kedua kelompok siswa adalah sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif respons netral dan tidak yakin menunjukkan sesuatu berbeda dari. Kesimpulan : Opsi netral dan tidak tahu memiliki makna yang berbeda. Opsi netral menunjukkan bahwa responden belum mampu menentukan sikap, dengan syarat pernyataan di dalam butir sangat jelas atau tidak ambigu. Opsi tidak tahu menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui bagaimana dia bersikap yang sehingga dapat dimungkinkan opsi tidak tahu memfasilitasi kebingungan responden terhadap pernyataan. Penggunaan opsi netral lebih disarankan dibanding dengan opsi tidak tahu. Penutup Penulis kuesioner harus memutuskan apakah memasukkan titik tengah atau tidak sesuai dengan pernyataan yang diberikan kepada responden (Brace, 2004). Meskipun penggunaan respon kategori tengah tidak mempengaruhi reliabilitas dan validitas dalam penelitian ini, namun direkomendasikan bahwa penilaian pengembang kuesioner untuk memasukkan alternatif tengah (Kulas, et al., 2008). Ahli lain bahwa menyediakan kategori tengah memungkinkan responden untuk menunjukkan respon yang netral dan lebih diskriminatif dalam respon mereka, membuat nilai skala yang lebih handal dan skala yang lebih disukai oleh responden (Cronbach, 1950). Banyak peneliti menyimpulkan bahwa berapa jumlah optimal kategori skala tergantung dari spesifik isi dan fungsi dari kondisi pengukuran (e.g. Friedman, Wilamowsky, & Friedman, 1981). Misalnya dalam konteks seleksi karyawan, penggunaan skala tanpa kategori tengah lebih mampu mereduksi kepatutan sosial (social desirability) dibanding dengan yang menggunakan kategori tengah (Garland, 1991). Menurut penulis, jenis pernyataan dalam butir juga menjadi pertimbangan untuk memasang opsi tengah ataukah tidak. Untuk menanyakan masa lalu atau perilaku responden, kita tidak mungkin memberikan opsi kategori tengah. Sulit sekali bagi responden ketika menemui pernyataan yang merefleksikan masa lalu misalnya “Saya pernah berurusan dengan polisi“atau yang memfokuskan pada perilaku misalnya “Saya akan menegur orang yang merokok di depan saya”. REFERENSI Aiken, L. R. (1983). Number of Response Categories and Statistics on a Teacher Rating Scale. Educational and Psychological Measurement, 43(2), 397‐401. Brace, I. (2004). Questionnaire design. London: Kogan Page Ltd. Cronbach, L. J. (1950). Further evidence on response sets and test design. educational and psychological measurement, 10, 3‐31. DeMars, C. E., & Erwin, T. D. (2005). Neutral or Unsure: Is there a Difference?, Poster presented at the annual meeting of the American Psychological Association. Washington, DC. 3 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010 Dubois, B., & Burns, J. A. (1975). An Analysis of the Meaning of the Question Mark Response Category in Attitude Scales. Educational and Psychological Measurement, 35(4), 869‐884. Friedman, H. H., Wilamowsky, Y., & Friedman, L. W. (1981). A comparison of balanced and unbalanced rating scales. The Mid‐Atlantic Journal of Business, 19(2), 1‐7. Garland, R. (1991). The mid‐point on a rating scale: Is it desirable? . Marketing Bulletin, 2, 66‐70. Goldberg, L. R. (1981). Unconfounding situational attributions from uncertain, neutral, and ambiguous ones: A psychometric analysis of descriptions of oneself and various types of others. Journal of Personality and Social Psychology, 41, 517‐552. Hofacker, C. F. (1984). Categorical Judgment Scaling with Ordinal Assumptions. Multivariate Behavioral Research, 19(1), 91 ‐ 106. Klopfer, F. J., & Madden, T. M. (1980). The Middlemost Choice on Attitude Items. Personality and Social Psychology Bulletin, 6(1), 97‐101. Kulas, J. T., Stachowski, A., & Haynes, B. (2008). Middle Response Functioning in Likert‐responses to Personality Items. Journal of Business and Psychology, 22(3), 251‐259. Kulas, J. T., & Stachowski, A. A. (2009). Middle category endorsement in odd‐numbered Likert response scales: Associated item characteristics, cognitive demands, and preferred meanings. [doi: DOI: 10.1016/j.jrp.2008.12.005]. Journal of Research in Personality, 43(3), 489‐493. Matell, M. S., & Jacoby, J. (1971). Is There an Optimal Number of Alternatives for Likert Scale Items? Study I: Reliability and Validity. Educational and Psychological Measurement, 31(3), 657‐674. Yang, C. L., O'Neill, T. R., & Kramer, G. A. (2002). Examining item difficulty and response time on perceptual ability test items. Journal of Applied Measurement, 3, 282–299. 4 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010 5 | Pengembangan Skala Psikologi | Wahyu Widhiarso 2010
https://www.pdf-archive.com/2012/05/01/widhiarso-2010-respon-alternatif-tengah-pada-skala-likert/
01/05/2012 www.pdf-archive.com
Budhsan minta-maaf karena telah merenggut “haRapan” itu, “haRapan” ketika untuk yang pertama kalinya terdengar oleh Engkau suara tangisan mungil Budhsan 27 tahun yang lalu.
https://www.pdf-archive.com/2018/05/10/buku-this-is-me-2018---budhi-insan-setiawan/
10/05/2018 www.pdf-archive.com
Ketika seseorang menyambut Anda dengan 안녕하세요, Anda bisa menyapa orang tersebut kembali dengan 안녕하세요 juga.
https://www.pdf-archive.com/2012/10/27/lesson-1-level-1/
27/10/2012 www.pdf-archive.com
Pada praktikum berikutnya Mahasiswa mengumpulkan jawaban dari praktikum sebelumnya bagi yang tidak bisa menyelesaikan ketika pelaksanaan praktikum berlansung.
https://www.pdf-archive.com/2013/10/14/modul-1-5/
14/10/2013 www.pdf-archive.com
TERIMA KASIH KERANA TIDAK MEMBACA RISALAH INI KETIKA KHATIB SEDANG BERKHUTBAH <<<
https://www.pdf-archive.com/2011/01/06/tinta-badar-header/
06/01/2011 www.pdf-archive.com
Misalnya saja ketika mencabuti bulu pada bebek, para pegawai diharuskan menutup matanya sambil membaca hamdalah ketika sedang mencabuti bulu bebek.
https://www.pdf-archive.com/2014/01/01/laporan-kuliah-lapangan-technopreneur-klp-12/
01/01/2014 www.pdf-archive.com
Permasalahan yang sering muncul ketika selesai belajar susunan tata surya adalah siswa mengalami kesulitan untuk mengingat dan menjelaskan ulang materi yang dipelajari.
https://www.pdf-archive.com/2011/12/05/5-ashiong-parhehean-munthe/
05/12/2011 www.pdf-archive.com
Saya Ketika solat saya terasa hendak kentut.
https://www.pdf-archive.com/2011/02/02/tinta-badar-3/
02/02/2011 www.pdf-archive.com
TERIMA KASIH KERANA TIDAK MEMBACA RISALAH INI KETIKA KHATIB SEDANG BERKHUTBAH <<<
https://www.pdf-archive.com/2011/02/28/risalah4v/
28/02/2011 www.pdf-archive.com
Oleh karena itu ketika berbicara tentang 1 upaya peningkatan kemampuan sains dan teknologi tidak lagi terpisah dengan penanaman nilai-nilai moral dan agama.
https://www.pdf-archive.com/2011/03/16/23-fatia-fatimah/
16/03/2011 www.pdf-archive.com
Sehinggga nantinya ketika kita telah terjun didunia masyarakat kita dapak mengaplikasikan tindakan kita ini kepada anak didik kita.
https://www.pdf-archive.com/2015/12/16/proposal-kegiatan-makrab-2015-fix/
16/12/2015 www.pdf-archive.com
Nama Albitan tersebut adalah merujuk kepada istilah yang dipopularkan oleh sahabat-sahabat sekitar tahun 1980-an ketika sama-sama berorganisasi di unit Belia, Kementerian Belia dan Sukan.
https://www.pdf-archive.com/2012/03/09/ombak-cup-2012/
09/03/2012 www.pdf-archive.com
tetapi dalam wilayah alamsemesta super, ketika energiemergen menjadi responsif terhadap gravitasi (357.5) 32:1.1 The preuniverse manipulations of space-force and the primordial energies are the work of the Paradise Master Force Organizers;
https://www.pdf-archive.com/2012/01/05/paper-032-draft/
05/01/2012 www.pdf-archive.com
Metode pendugaan tingkat kemampuan menggunakan maximum likelihood estimation (Baker, 1992), namun ketika pola respons belum berpola pendugaan tingkat kemampuan menggunakan metode step size berukuran 0,5 (Dodd, 1990).
https://www.pdf-archive.com/2011/03/16/25-agus-santoso/
16/03/2011 www.pdf-archive.com
Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap mahasiswa didapatkan hanya beberapa mahasiswa yang mengatakan orang tuanya selalu memberikan dukungan dan mengarahkan ketika mereka berada dipermasalahan yang sulit, dan perencanaan pilihan karir ini merupakan masalah yang sulit bagi mahasiswa.
https://www.pdf-archive.com/2018/02/12/bab-i-v-lampiran/
12/02/2018 www.pdf-archive.com
TERIMA KASIH KERANA TIDAK MEMBACA RISALAH INI KETIKA KHATIB SEDANG BERKHUTBAH <<<
https://www.pdf-archive.com/2011/03/05/tinta-badar-7/
05/03/2011 www.pdf-archive.com
SYARAT-SYARAT UJIBAKAT GRAND BRILLIANCE Penyertaan terbuka kepada peserta lelaki dan wanita Berstatus bujang atau sudah berkahwin Berumur 1 – 55 tahun Fasih berbahasa Malaysia atau bahasa kedua Tidak mempunyai rekod jenayah atau penyalahgunaan dadah Semua hak-hak rakaman semasa sesi ujibakat dan sebarang penyiaran adalah hakmilik GB PROSEDUR UJIBAKAT Sila bawa bersama profil diri yang lengkap (biodata, pengalaman berlakon, kebolehan atau skil yang lain – jika ada) Sertakan satu (1) salinan Kad Pengenalan diri atau Pasport Sertakan dua (2) keping gambar berukuran Pasport dan dua (2) gambar profil 4R yang tidak akan dikembalikan Sila muat turun borang ujibakat di laman sosial Facebook Grand Brilliance (www.facebook.com/grandbrilliance) dan bawa bersama borang tersebut ketika sesi ujibakat Sila laporkan diri di rumah pengawal bagi pengambilan Pas Pelawat Sila mendaftar di kaunter pendaftaran “Sesi Ujibakat Grand Brilliance 2014” Kaunter pendaftaran dibuka dari jam 9:30 am – 4:00 pm, mengikut pertimbangan pihak GB Dua sesi akan diadakan iaitu sesi saringan dan sesi akhir – mereka yang melepasi sesi saringan akan layak ke sesi akhir PERATURAN SEMASA UJIBAKAT Peserta dikehendaki berpakaian sopan, kemas dan bersesuaian Hanya peserta sahaja yang dibenarkan masuk ke Sri Pentas dan bagi peserta yang berumur dibawah 12 tahun, hanya seorang penjaga sahaja dibenarkan masuk bersama Peserta hanya dibenarkan berada di kawasan yang telah ditetapkan Sila letak kenderaan anda di kawasan letak kereta One Utama sahaja Kantin dibuka untuk kemudahan makan dan minum Sri Pentas adalah kawasan larangan merokok Pihak kami tidak akan bertanggungjawab di atas kemalangan, kecederaan atau sebarang insiden yang tidak diingini sepanjang proses ujibakat ini berlangsung Pihak kami mempunyai hak untuk membatalkan dan menolak sebarang pemohonan jika didapati maklumat yang diberikan oleh peserta adalah palsu dan tidak lengkap Pihak kami mempunyai hak untuk meminda sebarang syarat yang ditetapkan atas budi bicara dan situasi
https://www.pdf-archive.com/2013/11/16/syarat/
16/11/2013 www.pdf-archive.com